Seorang Pria dgn terburu buru masuk ke WC wanita dan si wanita menegur "THIS IS FOR LADIES!!"
Si pria enggak kalah sengit sambil menunjuk ke 'anunya' menjawab :
"THIS IS FOR LADIES TOO!!!"
"THIS IS FOR LADIES" (Funny Story)
KENTUT (FUNNY STORY)
ada sepasang suami istri yg baru menikah. Si suami ingin menunjukkan rumah baru mereka
suami: sayang aku mu membermu hadiah
istri : hadiah apa?
tetapi sang istri ingin buang angin
dia pun berkata
istri: mas ambilkan aku minum donk
suami: ok tunggu sebentar yang
sang istri pun mulai buang angin
prettttttt
sang suami datang membawakan minuman
suami: sayang ini minum nya
tetapi sang istri masih ingin buang angin si istri pun berkata mas kurang gula lagi
suami: baik saya akan tambah gula
istri: tuiuttttttiuttttt
si suami datang membawa minuman tapi sia istri masih ingin buang angin
istri: mas minuman nya kurang gula
si suami pun pergi dan menambah kan gula
istri: tuittttuiitttttt prettttt tuiuttttt
suami pun lantas marah dan membuka tutup mata sang istri
betapa terkejut nya dia ternyata di samping ny sudh ada keluarga nya
ayah,ibu,kakak,abang,mertua
dengan malu2
si istri berkata kepada mertuanya
istri: eh pak sudah lama datang
mertua: sudah sejak kentut pertama
wkkkkkkkkkwkkkkwkkkkkk
FUNNY STORIES
Raja Kawin
Ada raja, kawin dengan 5 wanita bersaudara. Namanya
Maribu, Marika, Marice, Marila, dan Marina. Kalau sang
raja memanggil semuanya :
MARIBUKACELANA, semua sini....
------------------------------
Pria dan wanita
Di sebuah hotel seorang pria tanpa sengaja
menyikut seorang wanita dan
berkata: "Aduh, maaf beribu maaf. Jika hati anda
selembut dada anda,
anda pasti akan memaafkan saya."
Wanita tsb membalas: "Jika '*****' anda sekeras sikut anda, saya
ada di kamar 603."
------------------------------
Supir Taksi
Cewek telanjang nekat naik taksi, supir taksi pun
melotot. Si cewek marah, "Nggak pernah liat orang
telanjang, apa!" Supir taksi menjawab,"Aku cuma
bingung kamu nanti ngeluarin duit dari mana?"
FANFICTION "TERRIBLE LOVE"
FANFICTION
Title : Terrible Love
Pair : Jellal Fernandes X Erza Scarlet (JelZa)
CERITA START~~~
Pagi yg cerah.. Erza pun merapikan tempat tidurnya yg berantakan itu.
Ia hendak keluar dan pergi mandi.
Tidak sengaja ia mendengar percakapan ayahnya dan raja Fernandes. ayah Erza sedang menceritakan tentang sesuatu kepada sahabatnya itu
Erza pun mendengarkan percakapan mereka secara diam-diam
"Fernandes, aku ada rencana ingin menjodohkan Erza dgn pangeran kerajaan Icy, Pangeran Gray Fullbuster, bagaimana menurutmu?"
"Menurutku, kau pantas menjodohkan mereka, Aku dengar Gray dari kerajaan Icy adalah lelaki yg baik."
Erza segera pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi dan mengganti pakaiannya yang telah disediakan oleh para pelayannya, Erza pun berjalan-jalan di taman istana.
Tiba-tiba, Erza merasakan sepasang tangan menutupi matanya,
Erza terkaget, "H-Hey!!", Erza berteriak, sekaligus mencoba melepas tangan tersebut.
"Tunggu, tangan ini....", Erza merasa mengenalnya.
"JELLAL!!!"
Orang tersebut pun melepaskan tangannya yg menutup mata Erza tadi dan berkata "hahahaha.... Lama tidak berjumpa, Erza." Terlihatlah sesosok lelaki berambut biru dengan tatto merah di sekitar mata kanannya. Ya, dialah Jellal Fernandes, teman masa kecil Erza.
"Kau hebat, Erza.. Hahaha.. Kau dapat menebakku hanya dengan merasakan tanganku saja..."
"Je-Jellal..... Apa yang kau lakukan di Kerajaan Fiore ini!?"
"Aku hanya datang ke sini karna Ayah ada sedikit rapat dengan Raja Fiore."
"Ermm... Ngomong-ngomong... Sudah lama ya kita tidak bertemu, Jellal"
"Ya.... Sudah berapa lama ya? 10 tahun ya?", Ucap Jellal, sedikit bercanda.
"10 tahun... Tak selama itu juga lah. Kurasa sekitar 5 tahun?"
"Ahahaha... Iyaiya, Tuan Putri~"
"Errr.. Jellal... Kapan kau akan kembali ke kerajaan Fernandes?"
"Hmm......kata Ayah sih besok malam."
"Oh begitu... Cepatnya..."
"Emang kenapa? Merindukanku? Hahahhaha", Jellal sedikit meledek.
"E-Ehh? T-Tentu saja tidak!" Erza menghadap ke arah lain menyembunyikan wajahnya yang telah memerah akibat perkataan Jellal barusan.
"Kalo begitu aku pergi dulu ya.. Bye,Erza!"
"Bye"
Erza pun pergi ke suatu toko pedang..
*DI TOKO PEDANG*
"Lily, buatkan aku pedang yg bagus yaa"
"Ya... Mau bagaimana lagi, Yang Mulia..."
"Kalau begitu aku akan membantumu.. Aku pernah diajarkan tentang pedang kok, Boleh kan, Lily?"
"A-Apa kau yakin, Putri? Kau adalah seorang bangsawan..."
"Sungguh, Aku serius."
"Baiklah..."
Erza dan Lily pun mengerjakan pedang tersebut bersama-sama.
Erza pun merasa mengantuk..
"Tidak, aku tidak bisa tidur sekarang! Aku harus menyelesaikan pedang ini sebelum besok malam!", pikirnya.
1 jam kemudian...
Erza pun benar benar mengantuk dan akhirnya tertidur.
Lily yg melihat Erza tertidur pun membawanya ke kasurnya dan menyelimuti Erza dengan selimut.
Pedangnya pun sudah tiga perempat selesai.
Lily melanjutkan sedikit
Dan Ia tidur sekitar 2 jam setelahnya, di meja kerjanya.
Lily terbangun.
"Sejak 1 jam yang lalu."
"Astaga... Aku sungguh minta maaf.. Aku tertidur."
"Tak masalah, sekarang ayo bantu aku."
Erza dan Lily pun melanjutkan pedang itu.
Beberapa jam kemudian, pada pukul 4 sore, pedang itu pun selesai.
Erza langsung membawa pedang itu kembali ke istana setelah mengucapkan terimakasih kepada Lily
saat perjalanan ke istana, ia bertabrakan dengan seseorang yg sedang berlari keluar dari istana Fiore.
"Ah, maaf.", Erza meminta maaf kepada orang yang bertabrakan dengannya barusan.
"Jellal? ada apa dengan mu?", Kata Erza kepada orang yang bertabrakan dengannya, ya, Jellal, yang tampak murung.
"Erza....."
"Ada apa Jellal? Ayo ceritakan kepadaku."
"Ayahku.... menjodohkanku dengan putri dari keluarga Heartfilia itu... tahun depan kami akan dinikahkan"
Wajah terkejut tampak di muka Erza.
Jellal pun langsung pergi meninggalkannya.
"J-Jellal... akan dijodohkan juga"
Erza pun segera ke kamarnya dan menaruh pedang yg ia bawa.
Ia sangat memikirkan hal tadi sampai tak berniat sama sekali lagi untuk memberikan pedang tersebut, yang sebenarnya Ia rencanakan untuk diberikan kepada Jellal sebagai kenang kenangan.
.
.
.
.
~3 Bulan Kemudian~
Di Kerajaan Fiore,
Suara meriah menghiasi kerajaan Fiore..
Pangeran Gray Fullbuster pun menjemput Erza, yang telah didandani layaknya seorang pengantin
Ternyata hari ini adalah hari pernikahan Erza dengan Gray.
Gray mendatangi Erza dan berbisik ke Erza
"Hai, sayang.", ucap Gray dengan senyum liciknya, "Akhirnya aku memilikimu juga, bukan? Kau... Dan harta warisan Fiore."
Setelah mendengar bisikan itu, Erza yang kesal langsung pergi kembali ke kemarnya. Ia melihat pedang yg belum ia berikan itu...
Ia pun berpikiran untuk pergi ke Kerajaan Fernandes.
Sesampainya...
Erza berlari menuju Jellal yg sedang duduk di taman kerajaan.
"J-Je..Jellal.. Tolong.. Tolong aku...", Kata Erza ngos ngosan.
"Ada apa?"
"Aku...Aku.. Akan menikah dengan Gray... Dan aku tak menginginkan itu!!"
"Apa?!? kenapa kau tidak menceritakan kepada ku sebelumnya!?"
"A-Aku..."
Tanpa mau menunggu penjelasan Erza,Jellal langsung menarik tangan Erza dan pergi ke suatu tempat di ujung Kerajaan Fernandes untuk bersembunyi dari Gray.
Tapi tak lama kemudian... tiba tiba ada beberapa panah meluncur ke arah Jellal dari belakang. Jellal yang lengah pun tepat terkena semua panah yang mengarah ke arahnya dan terluka parah, apalagi panah-panah tersebut merupakan panah beracun.
Ternyata itu adalah Gray... Yang benar saja, Ia mengikuti Erza sampai ke sana..
.
Jellal yang terkena serangan bertubi-tubi itu terjatuh dan ditambah lagi kepalanya membentur sebuah batu yang bisa dibilang lumayan besar, dan alhasil kepalanya pun berdarah.
Erza mulai panik dan menyobek sedikit pakaiannya dan menutup bagian kepala Jellal yang berdarah.
"GRAY!!! APA YANG KAU LAKUKAN!?", kata Erza marah.
"Bukankah sudah kubilang aku yg akan memilikimu, bukan dia!", balas Gray.
Erza pun melihat pedang di tangannya..Itu adalah pedang yg ia buat. Pedang yg seharusnya ia berikan pada Jellal. Erza pun mengambil pedang itu dan menyerang Gray.
Gray menghindar, tetapi tangan kanannya tergores.
Erza terus mencoba menyerang Gray, dan Gray hanya bisa menghindar.
Tak ada pilihan lain, Gray pun mulai melawan balik dengan serangan yang tak ragu-ragu. Erza menghindar dan untungnya hanya sedikit bagian wajahnya yang tergores.
Jellal, yang tidak sadarkan diri untuk sesaat tadinya, bangun dan melihat Erza bertarung melawan Gray.
"Erza! Berikan pedang itu padaku, biar aku yang melawannya!", Jellal berdiri.
"T-Tapi...Kau terluka..", Erza mengkhawatirkan Jellal.
"Berikan saja! Aku mohon, Erza..."
Erza hanya bisa mengalah dan memberikan pedangnya kepada Jellal.
"Hee... Kebetulan aku sedang kekurangan teman latihan.", ucap Jellal pada Gray.
"Tch.", Gray merasah terolok dan melompat tinggi kemudian menyerang Jellal dari atas.
Jellal berhasil menghindar dengan sempurna, dan menyerang Gray dari belakang, Gray juga berhasil menghindar.
"Seperti biasa, kau hebat juga ya, Jellal."
"Hoo? Kau juga, Gray."
Mereka saling menyerang tanpa ada yang mengalah.
Dan pada akhirnya... Gray berada di atas Jellal yang terbaring di tanah terkena serangan Gray sebelumnya. Gray pun hampir menyelesaikan pertarungan tersebut.
Tiba-tiba...
"AAH!", Erza kesakitan, sebuah panah yang ditembakkan salah satu bawahan Gray, yang telah sampai disana sebelum prajurit Kerajaan Icy lainnya, melukai kaki Erza.
Jellal dan Gray menghadap ke arah teriakan Erza.
Gray melihatnya dengan senyuman bagaikan seseorang yang rencananya berjalan dengan sangat mulus.
Jellal yang melihatnya mulai marah.
"Dasar licik, dan beraninya kau melukai orang yang kau cintai.", Jellal mengubah posisi dan berlari dengan cepat ke sebuah tempat yang tak terlihat oleh Gray.
"Cinta? Hahaha, Apa kau mau membuatku tertawa? Aku tak ada urusan dengan yang namanya 'cinta' itu.", kata Gray sedikit tertawa.
"Ternyata kau memang lelaki licik ya, Gray...", Jellal berlari cepat ke arah Gray, "Meteor Blade!"
Gray dapat melihat Jellal yang berlari sangat cepat ke arahnya, tapi tubuhnya sama sekali tak dapat menghindar, dan akhirnya KO.
Jellal mulai jatuh ke tanah, tapi Erza menangkapnya.
Terbaring di pangkuan Erza, Jellal yang melemah mengelus wajah Erza.
"Cih, Si Gray itu.... Dia telah merusak wajah cantikmu ini dengan pedangnya...."
Jellal tersenyum sebelum akhirnya mencapai batasnya dan tak sadarkan diri.
Erza tampak hampir menangis.
Setelah itu, Erza, walaupun kakinya sulit bergerak karena luka tadi, membawa Jellal menuju Istana Kerajaan Fernandes, Sedangkan Gray dibawa oleh prajurit-prajurit Kerajaan Icy yang telah sampai.
.
Di ruang perawatan Kerajaan Fernandes...
"Maafkan aku, Jellal... Gara gara aku... Kau jadi begini."
Dokter pun masuk ke ruangan perawatan...
"Permisi Yang Mulia..."
"Dokter.... Apa Jellal akan baik baik saja?", Erza khawatir.
"Tenang saja, Dia akan baik baik saja. Kami sudah menawarkan racunnya, untung tepat waktu. Dan luka luka lainnya sudah kami obati.", Dokter menjelaskan.
"Aku akan tetap di sini menunggu Jellal. Tolong beritahu Ayah bahwa aku akan tetap di sini sampai Jellal sadar."
"Baik."
Tiba tiba, Gray yg sudah setengah sembuh, mendatangi Erza dan Jellal
Erza yang melihay Gray langsung dalam posisi siaga.
"Apa lagi yang kau inginkan, Gray? Tak cukup kau menyakiti Jellal?"
"Wah wah wah, Jangan pasang wajah menyeramkan seperti itu dong.. Aku tak akan menyakiti kalian lagi.", Gray menenangkan Erza,
"Aku sadar, Kalian saling suka kan Giheheh~"
Wajah Erza memerah, karena sebenarnya Erza memang menyukai Jellal.
"G-Gray!! Kau pergi saja dari sini!"
"Yaa iyaaa, Tuan Putri.... Jadilah istri yg baik untuk Jellal ya~ Fufufu~", Gray keluar dari ruangan.
"Si Gray itu... Argh,.. Tapi.. Saling suka ya.... Aku tak yakin itu sepenuhnya benar... Aku menyukai Jellal sih iya.. Tapi perasaan Jellal mungkin hanya sebatas teman dekat.."
~2 Hari Kemudian~
~Jellal POV~
Aku... Di mana...?
Aku terbangun dan menemukan diriku terbaring di tempat yang kelihatannya sebuah ruang perawatan.
Di sampingku terbaring seorang wanita berambut merah, tepatnya scarlet, yang sedang tidur. Siapa wanita ini?
Tiba-tiba wanita tersebut mengeluarkan beberapa kata-kata.
"Jellal... Aku mencintaimu.. Cepatlah sembuh.. Jellal."
Jellal? Siapa itu? Orang yang sedang sakit?
Ah kenapa dunia ini mendadak terasa aneh...
~Normal POV~
Jellal tebangun dan kebingungan terhadap apa yang ada di sekitarnya.. Bagaikan... Bagaikan Ia terkena amnesia!
Tak lama kemudian dokter masuk ke ruangan perawatan yang ditempati Jellal.
"Pangeran Jellal?"
"Huh? Aku? Pangeran? Jellal?", Jellal bertanya tanya.
"I-Iya Yang Mulia.. Ada apa denganmu? Apa kau tak mengingat apa-apa?"
Jellal hanya menetap dengan muka inosen-nya,
"Mungkinkah...Amnesia...", Dokter mengira ngira, "Ya, rasanya waktu itu kepalanya terluka cukup parah..."
"Aku tidak tau harus berbuat apa.." Jellal kebingungan
"Hmm... Ano.. Putri Erza selalu menemanimu setiap waktu, dia tak meninggalkanmu sekejap pun."
"Putri Erza? wanita ini?"
"Iya..."
"Kalau begitu, bisakah kau mengantarku ke rumahku?"
"Baiklah... Mari.."
"Ayo... biarkan saja gadis bernama Erza ini istirahat di sini... sepertinya ia kelelahan."
~Di Istana~
"Jellal! Ayah telah menunggumu. Kau sudah sembuh benar kan?", kata Raja Fernandes menyambut anaknya itu.
"Kau..Ayahku..?"
"M-Maaf, Raja, Nampaknya Pangeran Jellal.. Amnesia..", Jelas Dokter.
"Begitu ya.... Apa ada cara mengembalikan ingatannya?"
"Maaf.. Aku tak tau..."
"Apa mungkin aku perlu membiarkannya berjalan jalan dengan Erza... Siapa tau dengan bersama dengan teman dekatnya itu, dia bisa ingat kembali.", Pikir Raja Fernandes.
~Di Ruang Perawatan~
"Jellal!! Aaah kemana dia.. Dokter!! JELLAL HILANG!!", Erza mulai panik.
Perawat pun datang.
"Putri... Ah.. Jellal-sama sudah bangun dari tadi dan pergi ke istana.." , jelas sang perawat.
"APA? Aahh", Erza langsung cepat cepat menuju istana, "Terimakasih atas pemberitahuannya!
~Di Istana~
J
"Dimana Jellal?" Erza mencari-cari Jellal.
Raja Fernandes pun menghampiri Erza.
"Erza, Je-jellal... anmesia.. ia tidak ingat apapun..
sekarang ia sedang ada di kamarnya...."
"Apa?! A-amnesia??" Erza dengan khawatir pun bergegas pergi menuju kamar Jellal
~Di Kamar Jellal~
"Kau.... wanita bernama Erza itu?"
"Jellal.... Apa kau benar benar tidak mengingat apapun?"
"Ya.. Mungkin begitu... "
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita berjalan-jalan!" Erza mengajak Jellal sambil tersenyum, berharap bisa membantu Jellal kembali ingat.
~Di Park of Heaven~
"Kau ingat, Jellal? dulu kita sering ke sini"
"E..Er..."
"Ayo kita main yg di sana!", Erza dengan semangatnya mengajak Jellal.
"E-Ehh..."
Erza pun mengajak Jellal ke temat tempat lain yg sering mereka kunjungi bersama.
Mereka pun berhenti untuk istiharat.
"Jellal, apa kau ingat sesuatu?"
"E-eh...? A-Aku.. Tidak mengingat apapun.... Maaf aku sudah merepotkanmu."
"Ii yo ii yo, aku tak masalah, ayo kita jalan jalan lagi"
"Tidak perlu... Aku... Mau pulang..."
"Je-Jellal....?"
Jellal pun bergegas dan kembali ke istana.
"Ternyata.. Jellal tidak mengingatku sama sekali.... Ia bahkan mungkin membenciku sekarang. Aku terlalu memaksakan diriku...."
~Di Istana Fernandes~
"Wanita bernama Erza itu... Kenapa aku merasa senang dan tenang saat bersama nya? Tapi mengapa tadi aku pergi dari nya? Dunia ini sungguh misteri...", Jellal berpikir.
Tiba-tiba raja Fernandes muncul.
"Eh, Jellal, di mana Erza? Kau tidak bersamanya?"
"Ma-Maaf Ayah, Aku ingin istirahat...Aku tidak ingin diganggu."
~Jellal POV~
Setelah itu aku pergi ke kamarku, terbaring, dan tertidur...
*DALAM MIMPI JELLAL*
"Jellal... ayo kita main yg itu!"
"Iya, iyaa.. tunggu aku , Erza."
Aku melihat 2 anak kecil, yang satunya lelaki berambut biru, satunya lagi gadis berambut merah scarlet, yang dengan semangatnya bermain di suatu tempat, semacam taman rekreasi..
Tunggu... Ini kan... Park of Heaven? Yang tadi...
Apa ini... Masa laluku? Rambut scarlet... Apa mungkin itu Erza?
Si lelaki tiba-tiba mengeluarkan sebuah kalung emas dan mau memberikannya kepada sang gadis, namun dengan langsung ditolak.
"Hee? Emas? Tak sesuai kesukaanku.. Aku lebih suka perak."
"Eeeehh!!? Padahal kalung emas lebih mahal..."
Sesaat gambaran tersebut menghilang...
Ada apa tadi? Mimpi? Erza...
Jantungku terasa berdebar kencang memikirkan wanita scarlet itu......
Apa ini? Aku amnesia dan baru saja bersamanya beberapa waktu tapi perasaan ini...
Terasa sangat penuh memori...
Aku.. Menyukainya... Erza...
Ah tapi dengan begini aku merasa mengkhianati diriku yang lama...
Bagaimana jika diriku yang lama menyukai yang lain? Atau malah telah menikah? Aaaahh.
Dan apa yang sedang kulakukan?
Berdebat dengan diriku sendiri?
*Facepalm*
Tapi...
Ya! Aku telah mengambil keputusan!
Erza lah yang kucintai sekarang.
Aku tak tahu dan tak mau tahu tentang perasaan diriku yang dulu, Ia telah tiada.
Tidak peduli bagaimana perasaan diriku dulu... Diriku yang sekarang...
Aku...
Mencintai..
Erza....!
~Normal POV~
Jellal bergegas menemui ayahnya
"Ayah, boleh aku minta sesuatu?"
.
.
.
.
.
.
.
.
~Sekitar sejam kemudian di Depan Istana Fernandes~
Erza berjalan dengan lesu. Ia berencana kembali ke Kerajaan Fiore, tetapi sebelumnya ingin pamit kepada Jellal dan Raja Fernandes.
Tiba-tiba saja beberapa pelayan Kerajaan Fernandes menjemput Erza dan membawa Erza ke ruang ganti.
Erza pun dipakaikan pakaian mewah dan didandani.
"E-Eh tunggu! Ada apa ini?", Erza kebingungan.
"Nanti Anda akan tahu sendiri.", kata salah satu pelayan, membuat Erza makin penasaran.
"Sekarang silakan lewat sini, Erza-sama...", Pelayan yang lainnya lagi menunjukkan arahan untuk Erza.
Erza hanya menurut.
~Di suatu ruangan besar di istana~
Erza masuk sesuai arahan pelayan.
Ia hanya terdiam melihat ruangan penuh dengan hiasan mawar merah dengan berlian dan perak.
Di sisi lain, Erza melihat Jellal yang keren berdandan bagai orang yang akan menikah.. Erza mulai murung dan hanya terdiam.
~Di tempat Jellal~
Seseorang tiba-tiba berkata setelah melihat-lihat ruangan tersebut, "Hoy Jellal kenapa tidak dihiasi dengan emas saja? Lebih mewah, lebih mahal pula."
"Hm... K-Kau Natsu Dragneel kan?", Jellal masih sedikit ragu.
"Iya..", Jawab lelaki berambut merah muda tersebut.
"Erza... Lebih suka perak..."
Kemudian, Jellal yang baru menyadari kedatangan Erza, menjemput Erza dan membawanya ke depan para tamu yang telah hadir. Ternyata ada acara spesial.
Jellal pun mengeluarkan sebuah cincin perak dari kantongnya....
"Erza F. Scarlet.... Maukah kau... Menikah denganku?"
Erza sangat kaget, Jellal yg tadinya pergi darinya,
sekarang melamarnya...
Erza pun berbisik pada Jellal,
"Je-Jellal, apakah... ingatanmu telah kembali?"
"Belum", Jellal menjawab dengan muka yang, sumpah, POLOS.
"Eeh? B-Belum?", Erza terkaget.
"Iya.. Sekarang tolong jawablah lamaranku ini.. Apa kau mau?"
"Ta-"
sebelum dapat melanjutkan kata- katanya.... Jellal menahan mulut Erza dgn jari telunjuknya..
"Katakan saja, mau atau tidak? Tidak ada kata lain."
"Un!!! Aku.. mau!!"
Pesta yg meriah pun dimulai..
Tiba-tiba Gray muncul...
Semua pengunjung menatap Gray dengan tatapan yang aneh, sepertinya semuanya telah mengetahui cerita waktu itu.
"Jellal, kau mengundang orang ini juga?", Tanya Erza.
"Iya! Aku mengundang semua org dari berbagai kerajaan.", Jellal masih dengan wajah polosnya.
"Cih, Aku sudah bagaikan orang tak diundang di sini yah... Padahal aku juga diundang.", Gray menunjukkan surat undangan pernikahan resmi dari Kerajaan Fernandes.
Pengunjung lain kembali ke kegiatan mereka sebelumnya.
"Ah,Jellal, ternyata kau amnesia ya? Hahhaha.... Baguslah,kau lupa dengan pertarunga kita, kalau begitu, Erza... jadilah istri yg baik.. Dan berikanlah anak yg baik untuk Jellal.", lanjut Gray.
"Apa apaan denganmu!", Erza merasa kesal.
"Huwaa kabur~~~", Gray langsung pergi menuju ke tempat Natsu, seperti biasa, mereka berdua selalu bersaing jika masalah makan.








